Selasa, 08 Januari 2013

Asal Usul, Legenda, dan Sejarah DANAU TOBA

Asal Usul, Legenda, dan Sejarah DANAU TOBA


Seperti yang kita ketahui, Danau toba adalah danau vulkanik dimana di tengah-tengah danau ini terdapat sebuah pulau yang disebut Pulau Samosir. Danau Toba merupakan salah satu danau terbesar di Asia Tenggara yang terletak di Indonesia, tepatnya di Provinsi Sumatera Utara. Dari dulu hingga sekarang, danau ini menjadi tempat wisata yang menarik baik dalam negeri maupun luar negeri. Sedangkan untuk mayoritas penduduk di sekitar daerah danau toba adalah orang batak dengan sumber mata pencaharian sebagai petani, pedagang dan nelayan. Untuk mengetahui lebih jauh dan jelas tentang awal mula / seluk beluk / sejarah danau toba, berikut awalmula.com kutik dari berbagai sumber mengenai sejarah danau toba dan cerita rakyat awalmula danau toba.



Sejarah Danau Toba
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.

Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.

Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.

Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.

Selama tujuh tahun, para ahli dari oxford University tersebut meneliti projek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan hektare ini ternyata hanya sabana (padang rumput). Sementara tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas ini ternyata ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.
Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh dunia. Berasal dari sebuah erupsi supervolcano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang sama di 2100 titik. Sejak kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di Indonesia, hingga 3000 mil, dari sumber letusan. Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu. Bukti-bukti yang ditemukan, memperkuat dugaan, bahwa kekuatan letusan dan gelombang lautnya sempat memusnahkan kehidupan di Atlantis. (Wikipedia Indonesia)

Cerita Rakyat Awal Mula Danau Toba
Di wilayah Sumatera hiduplah seorang petani yang sangat rajin bekerja. Ia hidup sendiri sebatang kara. Setiap hari ia bekerja menggarap lading dan mencari ikan dengan tidak mengenal lelah. Hal ini dilakukannya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Pada suatu hari petani tersebut pergi ke sungai di dekat tempat tinggalnya, ia bermaksud mencari ikan untuk lauknya hari ini. Dengan hanya berbekal sebuah kail, umpan dan tempat ikan, ia pun langsung menuju ke sungai. Setelah sesampainya di sungai, petani tersebut langsung melemparkan kailnya. Sambil menunggu kailnya dimakan ikan, petani tersebut berdoa,“Ya Alloh, semoga aku dapat ikan banyak hari ini”. Beberapa saat setelah berdoa, kail yang dilemparkannya tadi nampak bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani tersebut sangat senang sekali, karena ikan yang didapatkannya sangat besar dan cantik sekali.



Setelah beberapa saat memandangi ikan hasil tangkapannya, petani itu sangat terkejut. Ternyata ikan yang ditangkapnya itu bisa berbicara. “Tolong aku jangan dimakan Pak!! Biarkan aku hidup”, teriak ikan itu. Tanpa banyak Tanya, ikan tangkapannya itu langsung dikembalikan ke dalam air lagi. Setelah mengembalikan ikan ke dalam air, petani itu bertambah terkejut, karena tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik.

“Jangan takut Pak, aku tidak akan menyakiti kamu”, kata si ikan. “Siapakah kamu ini? Bukankah kamu seekor ikan?, Tanya petani itu. “Aku adalah seorang putri yang dikutuk, karena melanggar aturan kerajaan”, jawab wanita itu. “Terimakasih engkau sudah membebaskan aku dari kutukan itu, dan sebagai imbalannya aku bersedia kau jadikan istri”, kata wanita itu. Petani itupun setuju. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.
Setelah beberapa lama mereka menikah, akhirnya kebahagiaan Petani dan istrinya bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Anak mereka tumbuh menjadi anak yang sangat tampan dan kuat, tetapi ada kebiasaan yang membuat heran semua orang. Anak tersebut selalu merasa lapar, dan tidak pernah merasa kenyang. Semua jatah makanan dilahapnya tanpa sisa.

Hingga suatu hari anak petani tersebut mendapat tugas dari ibunya untuk mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi tugasnya tidak dipenuhinya. Semua makanan yang seharusnya untuk ayahnya dilahap habis, dan setelah itu dia tertidur di sebuah gubug. Pak tani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Karena tidak tahan menahan lapar, maka ia langsung pulang ke rumah. Di tengah perjalanan pulang, pak tani melihat anaknya sedang tidur di gubug. Petani tersebut langsung membangunkannya. “Hey, bangun!, teriak petani itu.

Setelah anaknya terbangun, petani itu langsung menanyakan makanannya. “Mana makanan buat ayah?”, Tanya petani. “Sudah habis kumakan”, jawab si anak. Dengan nada tinggi petani itu langsung memarahi anaknya. “Anak tidak tau diuntung ! Tak tahu diri! Dasar anak ikan!,” umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan dari istrinya.
Setelah petani mengucapkan kata-kata tersebut, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba.

Kota Pematangsiantar, Sekilas Tentang Sejarah dan Perjalanan Hidupnya

Kota Pematangsiantar, Sekilas Tentang Sejarah dan Perjalanan Hidupnya

Kota Pematangsiantar yang kini menjadi daerah asal yang ditakuti di Indonesia ini, ternyata menyimpan banyak cerita. Kota yang telah dibangun jauh hari sebelum Belanda datang ini, dulunya berbentuk kerajaan, yakni Kerajaan Siantar, yang dipimpin oleh dinasti Damanik, dengan Raja Sangnaualuh sebagai pewaris terakhirnya. Berkedudukan di pulau Holing, kerajaan ini terbagi atas beberapa daerah yang kelaka akan menjadi daerah hukum.
  1. Pulau Holing, pusat dari kerajaan Siantar, kelak berubah menjadi Kampung Pematang.
  2. Siantar Bayu yang kemudian berubah menjadi Kampung Pusat Kota.
  3. Suhi Kahean dibagi menjadi beberapa daerah hukum, yaitu Kampung Sipinggol-pinggol, Kampung Melayu, Martoba, Sukadame dan Bane.
  4. Suhi Bah Bosar juga menjadi daerah hukum yang terbilang luas, yaitu Kampung Kristen, Karo, Tomuan, Pantoan, Toba dan Martimbang.

Hingga saat ini, yang menjadi persoalan adalah masalah penetapan hari lahir Siantar. Pemerintah kota Pematangsiantar telah sepakat menjadikan tahun lahir Raja Sangnawaluh sebagai hari jadi Siantar, namun bila dikritisi lagi, Siantar telah ada jauh hari sebelum Raja terakhir Siantar tersebut lahir. Bahkan, Siantar telah tergabung di Kerajaan Maropat yang berdiri pada abad 13 Masehi, dan Raja Sangnawaluh adalah Raja Ketujuh Siantar yang kemudian menandatangani Perjanjian Pendek dengan Belanda yang berbuntut pada penguasaan Belanda atas Siantar. Hingga kini, Hari Jadi Siantar diperingati setiap 24 April, terhitung sejak tahun 1871.
Pematangsiantar telah berulangkali berganti bentuk, dalam artian, beberapa kali mengalami penggantian form. Pada tahun 1907, sejak controleur Belanda dipindahkan ke Siantar dari Perdagangan, Siantar ramai dikunjungi oleh pendatang baru, termasuk orang Cina, yang mendiami Kampung Melayu dan Timbang Galung. Warga Siantar harus berbangga hati, sebab ternyata, sejak 1917, kerajaan ini telah diberikan hak otonom dan mempunyai Dewan, dan berubah menjadi Geemente. Namun kedatangan Jepang ke Siantar, kemudian menghapuskan system Dewan dan mengganti menjadi Siantar Estate. Pasca kemerdekaan, Siantar berubah menjadi Kota Kabupaten Simalungun yang dipimpin rangkap oleh bupati Simalungun.
Dibangun secara klasik, Siantar, dilihat secara rumus secara geografis, menurut walikota Hulman Sitorus, terbilang sulit untuk membangun industri. Namun, hal ini tidak membatasi kota tua ini untuk berkembang dan maju. Kota terbesar kedua setelah Medan di Sumatera Utara ini, memiliki letak strategis, yaitu menjadi transit wisata –untuk mencapai Danau Toba, maka dari Medan harus melalui kota ini.
Ditinjau dari kenyamanan, kota ini terbilang cukup aman, nyaman dan tertib, melihat masyarakat yang berasal dari berbagai lapisan social dan agama, namun hidup berdampingan dalam damai. Agaknya kerukunan ini sudah diwarisi sejak kota ini masih berbentuk kerajaan, mengingat bahwa Raja Sangnawaluh adalah sosok yang menghargai pluralisme, dan beliau tersebut adalah seorang Muslim pula.
Kota yang dibangun secara klasik ini, kini telah menjelma menjadi kota yang memiliki banyak kemajuan, yang dipengaruhi oleh populasi yang terdapat di dalamnya yang kian bertambah. Kini, kota Pematangsiantar sedang mempersiapkan seabrek perbaikan di berbagai struktur, demi kemajuan kota.

Jumat, 11 Maret 2011

SITOLU OMPU SI SIA AMA

Seiring dengan berlalunya waktu, keturunan Toga Sinaga kemudian menyebar ke Desa na ualu dari si Anjur mula-mula kedelapan penjuru angin.

Di pulau samosir keturunan Toga Sinaga berdiam di Palioi, Huta Toguan, Urat dan lain-lain. ke selatan turunannya meyeberang Danau Toba berdiam di Balige dan Humbang.

Di daerah Pangaribuan di mana terdapat tempat bernama Lumban Sinaga Ompu Palti Raja pernah menunjukkan kesaktiannya dan terkenal dengan " Batu Sobongnya"

Selanjutnya melalui Tarutung , Turunan Toga Sinaga menyusuri sungai Surulla sampai ke Sipirok dan Angkola.

Ke Barat mendaki pegunungan Bukit Barisan sampai ke tanah Dairi, Pakpak. Di daerah Pakpak berdiam marga Banjerang dari marga Simanjorang keturunan Sinaga Uruk. Dari tanah Dairi kemudian turun ke Sibolga, ke Barus, dan Kelasan.

Ke Utara malalui Tongging, Haranggaol menyebarangi tao Silaahi, keturunan Toga Sinaga sampai ke tanah Karo dan terus ke tanah Alas Gayo.

Di tanah Karo kemudian beasimilasi dengan marga-marga yang ada di sana dan akhirnya menjadi cabang dari marga induk yaitu marga Parangin-angin yang terdiri dari marga-marga :

1. Banjerang (dari Simanjorang)
2. Sinurat (dari kata sian Urat)
3. Bangun
4. Namoaji
5. Sukatendel
6. Kutabulluh
7. Singarimbun
U. Uwir
9. Sebayag
10.Pencawan
11.Perbesi
12.Mano
13.Ulujandi
14.Panggarus
15.Laksa
16.Keliat
17.Kecinabun
18.Pinem

Di antar marga-marga ini beberapa diantaranya sudah saling kawin seperti Sebayang dengan marga-marga lainya dalam marga induk

Di tanah Alas Gayo keturunan Toga Sinaga pun terdapat disanan dikenal dengan belah Sinago artinya marga Sinaga sebab marga dalam bahasa alas Gayo adalah belah.

Ke Timur turunan Toga Sinaga Melalui Toga Ras, Parapat, dan desa-desa di seanjang pesisir tepian Danau Toba naik sampai ke tanah Simalungun. Di tanah Simalungun turunan Toga Sinaga bahkan menjadi salah satu Raja di antara Raja Berempat yaitu:

- Raja Sinaga berpusat di Pematang Tanah Jawa
- Raja Purba berpusat di Pematang Purba
- Raja Saragih berpusat di Pematang Raya
- Raja Damanik berpusat di Pematang Siantar

Di tanah Simalungun tediri dari :

1. Sinaga Sipayung
2. Sinaga Sihaloho
3. Sinaga Sitepu
4. Sinaga Dadihoyong

Kenapa dapat terbagi demikian ?
Konon karena empatmarga yang di akui di Tanah Simalungun sesuai dengan marga Raja berempat yang berkuasa, maka setiap marga kecuai dari empat marga tersebut, yang datang dari Bona Pasogit di Pulau Samosir harus mengakui menjadi marga dari salah satu yang berkuasa tersebut.

Demikianlah turunan Silahi Sambungan masuk ke dalam narga Sinag sehingga timbul marga Sinaga Haloho dan seterusnya.

Melalui Tanah Jawa dan menyusuri Sungai Asahan turunan marga Sinag sampai kepesisir timur pantai Pulau Sumatera di Selat Malaka, di daerah Asahan dan Batubara. Di daerah pesisir ini yang terdiri dari lima suku dan dikepalai eorang Datuk yaitu:

Lima laras, Tanah Datar, Pesisir, LIma Puluh, dan Bona turunan Toga Sinaga pun dengan kepintaran beradaptasi dalam kebiasaan maupun agama, banyak yang menjadi tingkat (kepala kampung) sehingga di kenal pepatah

Bukan Kapak Sembarang Kapak
Kapak Untuk Pembekah Kayu
Bukan Batak Sembarang Batak
Batak Sudah Menjadi Melayu

Demikianlah Turunan Toga Sinaga menyebar kemana angin berhembus, dari Sumatera, Indonesia sampai ke Manca Negara.

Dengan kemahirannya beradaptasi dan berasimilasi serta keluhuran budi dan sufat kepemimpinan. Jadilah turunannya terpandang di banyak bidang.

Senin, 07 Maret 2011

TAROMBO TOGA SINAGA

Seperti dipercaya bahwa cikal bakal suku batak berasal dari sianjur mula-mula dipusuk buhit di jajaran pegunungan bukit barisan yang memeluk danau toba nan indah yaitu si raja batak berasal.

Ibu si raja batak adalah si boru deak parujar yang diperintahkan dewa tertinggi Debata mulajadi nabolon turun ke bumi.

Si raja batak mempunyai dua orang putera yaitu:
1. Guru Tatea Bulan
2. Raja Isombaon

Guru Tatea Bula dengan istrinya Si Boru Baso Burning mempunyai lima orang putera:
1. Raja Biak-biak
2. Tuan Saribu Raja
3. Limbong Mulana
4. Sagala Raja
5. Malau Raja

Dan empat orang puteri:
1. si Boru Pareme
2. Si Boru Antting Sabungan
3. Si Boru Biding Laut
4. Si Boru Nan tinjo

Sedaang raja Isumbaon mempunyai tiga orang Putera:
1. Tuan Sorimangaraja
2. Raja Asi-asi
3. Sangkar Somarlindong

semua keturunan si Raja Batak dapat di bagi kedalam dua golongan besar yaitu turunan Guru Tatea Bulan atau golongan Bulan (kelompok pemberi puteri=pangalapan boru hula-hula) dan keturunan Raja Isumbaon atau golongan Matahari kelompok Boru karena Tuan Sorimangaraja mempersunting dua orang puteri Guru Tatea Bulan

Kedua golongan ini yaitu golongan Bulan dan Matahari digambarkan didalam bendera Batak (bendera Sisingamangara) dengan gambar bulan dan matahari.

Kepada kedua Puteranya Si Raja Batak mewariskan masing-masig satu set buku. Kepada Guru Tatea Bulan Si Raja Batak mewariskaan surat Agong yang berisikan ilmu kedatuan (hadatuan), ilmu kewiraan (Habeguan), ilmu silat(Parmonsahon), ilmu kesaktian(Pangaliluan)

sedangkan kepada Si Raja Isombaon Si Raja Batak Mewariskan Surat Tombaga Holing berisikan ilmu Ketatanegaraan (ruhut-ruhut ni harajaon), Hukum peradilan ( Parahuman), ilmu pertanian (Parhaumaon, ilmu perekonomian & Perniagaan (pertiga-tigaan), seni ukir (panggorgaon.

Putera Sulung Tatea Bulan Si Raja Biak-Biak pergi meninggalkan tanah kelahiranya Si Anjur Mula-mula menuju Tanah Aceh Sehingga didak diketahui keturunannya. Dari putera kedua yaitu Tuan Saribu Raja, Guru Tatea Bulan memperoleh dua orang cucu yaitu:
1. Si Raja Lontung: hasil perkawinannya dengan Boru Pareme
2. Si Raja Bor-bor: hasil perkawinannya denga Nai Mangiring Laut

selanjutnya si Raja Lontung mempunyai tuuh orang putera:
1.Toga Sinaga
1.Toga Situmorang
3.Toga Pandiangan
4.Toga Nainggolan
5.Toga Simatupang
6. Toga Aritonang
&.Toga Siregar

Dan puteranya yang kawin dengan marga Sihombing dan Simamora. Putera Pertama Si Raja Lontung yaitu Sinaga mempunyai 3 orang putera:
1.Si Raja Bonor
2.Si RAja Ompu Ratus
Si Raja Uruk

Dan masing-masing puteranya ini mempunyai 3 putera orang:
1.Raja Pande
2.Tiang Nitanga
3 Suhut Ni Huta

Si Raja Ompu Ratus Berputera:
1.siratus
2.Sitinggi
3.Siongko

Si Raja Uruk berputera:
1.Sihatahutan
2.Sibarita
3.Datuhurung

salah satu keturunan Toga Sinaga yang terkenal adalah Ompu Palti Raja Keturunan SI Raja Bonor.
dari ketiga Putera Toga Sinaga dan sembilan cucunya maka dikenallah Toga sinaga dengan Sebutan : SITOLU OMPU SI SIA AMA.

Jumat, 04 Maret 2011

PROFIL

Saya pantas bersyukur kepada Tuhan atas karyaNyalah saya ada di dunia ini juga terima kasih saya kepada Ibu saya yangsudah mengandung saya selama sembilan bulan hingga aku lahir tepatnya 14 Juli 1977 malam hari. di beri nama John Ferry Sinaga. Orang tua dan keluarga besar panggil saya FERRY, tetapi teman-teman di luar mereka panggil JOHN. dan aku suka kedua panggilan itu. Kalau di tanya dengan makna dari nama saya. John:orang yang percaya kepada Tuhan. Ferry: ini saya kurang pasti aku tahu tapi orang tua saya bilang dokter yang menolong ibu waktu saya lahir namanya ferry Sihombing mungkin orang tua saya terinsfirasi dengan dokter tersebut, juga ingin aku kelak jadi dokter tapi realyta tidak hehehe.....Sedikit cerita tentang makna nama ini, waktu kecil saya hingga SD (Sekolah Dasar) aku sering menangis gara-gara saudara dan sepupu sepermainan aku mengejek aku katanya aku dibeli dari kel.Sihombing, jadi saya merasa bukan anak kandung orang tua saya tetapi itu semua tidak benar. Setelah orang tua saya menjelaskan aku paham, teryata pada zaman aku lahir masih jarang seorang dokter membantu proses persalinan apalagi di kampung seperti kampung saya. jadi saat itu karna begitu besar anggaran untuk membayar jasa dokter tersebut aku jadi di bilang dibeli hehehe.....